Benarkah Hari Raya Nyepi 2023 Libur Bersama? Cek Selengkapnya di Sini

Hari Raya Nyepi

Daftar Isi Artike

Chakpedia – Hari Raya Nyepi merupakan hari besar keagamaan umat Hindu yang di peringati setiap tahunnya. Untuk Hari Raya Nyepi 2023 ini tahun Baru Saka 1945 jatuh pada bulan Maret 2023.

Pemerintah telah menetapkan Hari Raya Nyepi 2023 sebagai hari libur nasional. Selain itu terdapat satu hari sebagai cuti bersama untuk memperingati Hari Raya Nyepi 2023.

Dilansir dari SKB (Surat Keputusan Bersama) yang telah ditanda tangani Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1066 Tahun 2022, Nomor 3 Tahun 2022 dan Nomor 3 Tahun 2022 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023.

Hari Raya Nyepi

Libur Nasional Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi 2023 jatuh pada Rabu 22 Maret 2023, Hari Raya Nyepi merupakan Hari Besar Keagamaan Umat Hindu. Selanjutnya pada tanggal 23 Maret 2023 ditetapkan sebagai cuti bersama yang dilakukan semua kantor atau lembaga kebijakan pemerintah.

Mengenal Hari Raya Nyepi

Perayaan Hari Raya Nyepi berdasarkan penanggalan Kalender Saka. Tahun Baru Saka memiliki arti hari kebangkitan , hari pembaharuan, hari kebersamaan (Persatuan dan Kesatuan), hari toleransi, hari kedamaian sekaligus hari kerukunan nasional. Rangkaian acara Hari Raya Nyepi meliputi :

Hari Raya Nyepi

  • Tawur

Tawur dalam bahasa Jawa sama dengan saur, dalam bahasa Indonesia berarti melunasi hutang. Di setiap Perempatan desa (Catus Pata) ataupun pemukiman akan memiliki lambang dan menjaga keseimbangan.

  • Upacara Melasti

Upacara ini dilakukan selambat-lambatnya pada Tilem Sore. Inti dari acara ini adalah menyucikan Bhuana Alit (Alam Manusia) dan Bhuana Agung (Alam Semesta). Kegiatan ini dilakukan pada sumber air suci kelembutan, campuan, patirtan dan segara.

  • Amati Geni

Pada Hari Raya Nyepi terdapat beberapa pantangan yang wajib diikuti, salah satunya adalah Amati Geni yang dimana berpantang dalam menyalakan api.

  • Ngambak Geni

Memulai aktivitas baru akan didahului dengan mesima krama di lingkungan keluarga, warga terdekat (Tetangga) dan dalam ruang yang lebih luas.

  • Menghaturkan Bhakti atau Pemujaan

Kegiatan ini dilakukan di balai agung atau pura desa yang terdapat pada setiap desa pakraman, setelah kembali dari mekiyis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *