Daftar Isi Artike
Chakpedia – Masjid Raya Al Jabbar telah diresmikan pada tanggal Jumat 30/12/2022, Masjid Raya Al Jabbar ini menjadi masjid terbesar di Jawa Barat. Masjid ini beralamat di Jalan Cimincrang Nomor 14, Cimenerang, Kecamatan Gedebage atau di timur Kota Bandung.
Peresmian masjid ini dihadiri sejumlah pejabat kementerian, para kepala daerah, serta Wali Kota Bandung Yana Mulyana. Wali Kota Bandung menyambut positif pembangunan Masjid Raya Al Jabbar yang terletak di Kota Bandung ini.
Cerita Masjid Al Jabbar
Menurut cerita Ridwan Kamil, ternyata dulu sempat hampir melawan kehendak mendiang ayahnya mengenai jurusan kuliah. Namun kini sang putra telah sukses menjadi arsitek hingga mendesain dan meresmikan masjid raya, Maci begitu sapaan akrab Ridwan Kamil kepada ibunya.
Ibunda Kang Emil begitu terharu ketika melihat bangunan megah yang dibangun. Maci kembali mengingatkan Kang Emil soal rida orang tua.
“Lihatlah, Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk kamu” Ujar Maci. “Yang dimaksud bapak dulu, Maci lihat hari ini. Ingat Ridha Allah hadir karena jika ada ridha orang tua”.
Kang Emil menjelaskan tidak hanya bisa menunaikan ibadah Shalat, Masjid Raya Al Jabbar juga dilengkapi dengan museum digital Rasulullah, Serta didesain ramah lansia dan penyandang disabilitas.
Mengenal Masjid Al Jabbar
Masjid Al Jabbar memiliki luas area 25.997 hektare dan menampung jemaah hingga mencapai 33.000 orang. Jika dihitung dengan area halaman, masjid yang dibangun menghabiskan anggaran biaya selitar Rp 1 Triliun hingga dapat menampung jemaah hingga 60.000 orang.
Masjid Raya Al Jabbar telah resmi di buka untuk umum pada tanggal 30 Desember 2022. Ridwan Kamil berpesan kepada seluruh pengunjung masjid jangan lupa melaksanakan Shalat terlebih dahulu sebelum melaksanakan aktifitas lainnya.
Bahkan Kang Emil juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembangunan Masjid Al Jabbar. Terimakasih kepada mamang-mamang tukang aduk, tukang batu, mandor, kontraktor, sub kontraktor, para konsultan arsitektur/desain/engineering, para pengawas, keamanan, tim pembebasan lahan, para seniman, tim kreatif, museum Rasul, TNI/Polri, Semua OPD dan humas dan semua pihak yang terlibat. dan Terimakasih untuk Pak Ahmad Heryawan atas kerjasamanya” Katanya.
Berdasarkan ketentuan yang berlaku, setiap level pemerintahan seharusnya memiliki masjid sendiri, dengan urutan :
- Masjid Negara milik Negara
- Masjid Raya milik Provinsi
- Masjid Agung milik Kota dan Kabupaten
- Masjid Besar milik Kecamatan
- Masjid Jami milik Desa
Filosofi nama Al Jabbar
Nama Al Jabbar berasal dari salah satu asmaul husna yang memiliki makna Maha Perkasa. Ridwan kami menjelaskan nama ini terkait dengan filosofi desain masjid yaitu mengembalikan masa kejayaan Islam dalam Ilmu pengetahuan.
“Jadi kalu kita lihat desainnya adalah kumpulan perulangan-perulangan dari besar, sedang, kecil yang sebetulnya itu rumus matematika. Karena dulu Islam berjaya dari Ilmu pengetahuan khususnya matematika, Ya kita bangkitkan lagi di Jabar semangatnya” tuturnya.
Semoga Masjid Al Jabbar ini menjadi penyemangat dalam meningkatkan ibadah, dan siapapun yang berkunjung tetap menjaga keindahan dan ketertiban selama didalam area masjid.