TikTok Live Dimatikan Saat Demo, Netizen Merasa Dibungkam

Tiktok live bungkam

Chakpedia – Beberapa hari terakhir, banyak warganet dibuat jengkel karena fitur TikTok Live tiba-tiba nggak bisa dipakai di Indonesia. Masalahnya, ini bukan sekadar error teknis yang biasa, tapi kejadiannya pas banget di momen demo besar. Ya jelas aja bikin banyak orang curiga: jangan-jangan ini cara halus buat membungkam masyarakat.

Fitur Live Hilang Pas Lagi Ramai Demo

Ribuan orang turun ke jalan, dan pas situasi makin panas, fitur Live TikTok malah mendadak lenyap. Biasanya platform ini rame banget dipakai buat siaran langsung, apalagi di momen-momen krusial. Eh, sekarang malah hilang tanpa penjelasan jelas. Aneh, kan?

Bacaan Lainnya

Banyak pengguna yang udah siap berbagi suasana demo langsung dari lapangan, eh tiba-tiba nggak bisa. Wajar aja kalau netizen makin kesal karena momen penting jadi nggak bisa tersampaikan.

Dalih Resmi: Katanya Demi “Kenyamanan”

Dari pihak TikTok, alasan resminya klise banget. Menurut Kumparan, mereka menonaktifkan fitur Live sementara demi menjaga ruang digital yang aman dan beradab. Kedengarannya manis, tapi kok timing-nya pas banget ya?

Bahkan VOI menyebut kalau pemerintah sama sekali nggak kasih arahan soal ini. Jadi katanya TikTok mutusin sendiri. Hmm, beneran inisiatif atau ada “bisikan” yang nggak diomongin?

Polisi Juga Ikutan Komentar

Nggak lama, pihak kepolisian juga buka suara. Detik menulis bahwa polisi khawatir TikTok Live dipakai untuk memprovokasi massa, bahkan ngajak pelajar ikut turun ke jalan.

Selain itu, Polisi sempat mengimbau masyarakat agar jangan Live di TikTok saat demo berlangsung, biar nggak menambah keributan. Tapi ya gimana, makin dilarang biasanya makin banyak yang nekat.

Buktinya? Beritasatu nyebut ada driver ojol yang tetap nge-Live meski udah ada larangan. Jadi, jelas banget nggak semua orang mau patuh begitu aja.

Reaksi Netizen: “Kebebasan Kok Dipotong?”

Banyak warganet langsung meradang. Mereka merasa dalih “demi keamanan” itu cuma alasan klise buat nutupin pembatasan. Langkah ini memang dikaitkan dengan alasan keamanan nasional. Tapi kok pas banget sama demo besar? Rasanya susah buat percaya itu kebetulan.

Di media sosial, komentar sinis pun bermunculan. Banyak yang bilang ini bukan soal keamanan, tapi soal upaya bungkam suara rakyat. Dunia maya yang biasanya jadi wadah berbagi realitas lapangan, malah dikekang dengan alasan yang nggak transparan.

Antara Alasan Keamanan dan Hak Berekspektasi

Memang benar, media sosial bisa dipakai buat menyebarkan hoaks atau provokasi. Tapi jangan lupa, Live juga jadi sarana penting masyarakat buat mendokumentasikan keadaan sebenarnya. Kalau fitur itu ditutup di momen krusial, publik merasa hak mereka dipotong.

Keamanan memang penting, tapi jangan sampai jadi dalih untuk menekan kebebasan berekspresi. Justru dengan transparansi, publik bisa lebih percaya. Kalau begini caranya, yang ada malah makin banyak orang kesal dan curiga.

Siapa yang Untung?

Hilangnya TikTok Live di momen demo besar jelas bikin banyak pihak kesal. Meskipun TikTok bilang ini murni demi kenyamanan, sulit banget untuk nggak berpikir ada kepentingan lain di balik layar. Apalagi polisi juga terkesan ikut mendorong pembatasan.

Pertanyaan besarnya: siapa yang sebenarnya untung dari langkah ini? TikTok? Pemerintah? Atau pihak lain? Yang jelas, masyarakat lah yang paling dirugikan.

Kalau katanya demi keamanan, kenapa rasanya lebih mirip pembungkaman? Dan ujung-ujungnya, netizen yang harus menelan pahit karena suaranya dipotong di ruang digital.

Pos terkait