Muhammadiyah Umumkan Awal Ramadhan 2025: Sejarah & Metode Hisab

muhammadiyah

Chakpedia Muhammadiyah telah resmi mengumumkan bahwa awal puasa Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Pengumuman ini berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal, yang menjadi dasar Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan Hijriah. Dengan adanya kepastian ini, umat Islam yang mengikuti panduan Muhammadiyah dapat mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik.

Sejarah Ramadhan dalam Islam

Ramadhan merupakan bulan yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Bulan ini adalah saat diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi umat manusia. Kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan telah ditetapkan dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam Surah Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi:

Bacaan Lainnya

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Puasa di bulan Ramadhan tidak hanya dilakukan oleh umat Islam, tetapi juga telah menjadi bagian dari ajaran para nabi sebelumnya. Puasa bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan, menahan diri dari hawa nafsu, serta memperbanyak ibadah dan amal kebajikan.

Pengumuman Resmi Muhammadiyah tentang Awal Ramadhan 2025

Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid telah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Keputusan ini didasarkan pada metode hisab hakiki wujudul hilal, yang menghitung posisi hilal secara astronomis tanpa memerlukan rukyat (pengamatan langsung).

Menurut perhitungan Muhammadiyah, ijtimak (konjungsi) terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, pukul 07:46:49 WIB. Pada saat matahari terbenam di Yogyakarta, posisi hilal sudah berada di atas ufuk dengan ketinggian +04° 11′ 08″, sehingga dinyatakan bahwa bulan Ramadhan telah dimulai.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, menegaskan bahwa metode hisab yang digunakan oleh Muhammadiyah memiliki dasar ilmiah yang kuat dan telah digunakan secara konsisten selama bertahun-tahun. Muhammadiyah berharap agar umat Islam dapat menyambut bulan suci ini dengan penuh persiapan dan meningkatkan kualitas ibadah.

Metode Penetapan Awal Ramadhan

Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal dalam menentukan awal bulan Hijriah. Berbeda dengan metode rukyat yang mengharuskan pengamatan langsung terhadap hilal, hisab hakiki wujudul hilal berpedoman pada perhitungan astronomis yang memastikan bahwa bulan telah berada di atas ufuk saat matahari terbenam.

Keunggulan metode ini adalah kepastian waktu yang dapat diketahui jauh sebelum bulan Ramadhan dimulai, sehingga umat Islam dapat merencanakan ibadah dengan lebih baik. Selain Muhammadiyah, beberapa negara Muslim juga menerapkan metode hisab dalam menentukan awal Ramadhan, seperti Turki dan Arab Saudi dalam beberapa kesempatan.

Kesimpulan

Pengumuman awal Ramadhan oleh Muhammadiyah memberikan kepastian bagi umat Islam yang mengikuti metode hisab. Dengan ditetapkannya 1 Ramadhan 1446 H pada Sabtu, 1 Maret 2025, umat Muslim diharapkan dapat bersiap menyambut bulan penuh berkah ini dengan meningkatkan ketakwaan, ibadah, dan kepedulian sosial.

Dengan pemahaman sejarah Ramadhan dan metode penentuan yang digunakan Muhammadiyah, semoga kita semua dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih khusyuk dan penuh kesadaran. Selamat menjalankan ibadah Ramadhan!

Pos terkait